Konversi heksadesimal ke desimal

Untuk menentukan padanan desimal dari heksadesimal, kita dapat menggunakan algoritma Horner juga.

Misalnya bilangan A58F dalam heksadesimal, kita dapat menggunakan algoritma Horner dengan setiap digit awalnya dituliskan di bagian atas seperti yang sudah-sudah.

A 5 8 F
16

Namun ingat bahwa dalam heksadesimal, nilai A adalah sama dengan 10 dan nilai F sama dengan 15. Agar dapat dihitung menggunakan aritmetika desimal, kita perlu mengganti angka A hingga F terlebih dahulu.

10 5 8 15
16

Dengan mengerjakan algoritma ini, kita memperoleh hasil 42383 sebagai padanan desimalnya.

10 5 8 15
16 160 2640 42368
10 165 2648 42383

Namun cara ini tidak selalu baik untuk dilakukan, karena melibatkan perkalian dengan 16 yang cepat sekali menjadi besar sehingga peluang kesalahan hitung menjadi besar juga.

Alternatif lainnya, kita dapat mengonversi terlebih dahulu bilangan heksadesimalnya menjadi biner, baru ke desimal, karena konversi biner ke desimal hanya melibatkan perkalian dengan bilangan 2.

Melalui bilangan biner terlebih dahulu

Konversi heksadesimal A58F menjadi biner adalah:

A58F
1010010110001111

Maka kita dapat mengonversi hasil ini menjadi desimal menggunakan algoritma Horner.

1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1
2 0 2 4 10 20 40 82 164 330 662 1324 2648 5296 10594 21190 42382
1 2 5 10 20 41 82 165 331 662 1324 2648 5297 10595 21191 42383

Manakah cara yang lebih baik untuk digunakan? Bergantung kasusnya, tetapi yang penting kamu memahami perbedaan keuntungan dan kerugiannya.

Langsung Melalui biner
Keuntungan pengerjaan pendek perkalian kecil
Kerugian perkalian besar pengerjaan panjang

Latihan

Berikutnya: Heksadesimal untuk warna

Ditulis oleh
Ari Prasetyo
Ditulis pada
Terakhir diupdate
Dipublikasikan
Frase kunci
desimal basis bilangan heksadesimal