Anteseden tidak tentu terjadi

Bomi

Kalau ia melihat ke arahku, berarti ia suka padaku.

Perhatikan bahwa anteseden tidak tentu terjadi. Bomi tidak menyatakan apa-apa mengenai ia melihat ke arahku atau tidak.

Berhati-hatilah, karena hal semacam ini sering terjadi.

Joko

Marno, kamu suka Sinta ya?

Marno

Biasa saja.

Johan

Masa sih? Kelihatannya tidak biasa saja.

Marno

Tidak kok. Biasa saja.

Inge

Jangan malu-malu. Mengaku saja.

Marno

(kesal)  Kalau saya memang menyukai Sinta, apa urusan kalian? Hah?

Inge

Cie.. cie.. cie.. ternyata benar kan, kamu suka Sinta?

Dalam pembicaraan tersebut Inge mengira bahwa Marno membuat pengakuan bahwa ia menyukai Sinta. Benarkah Marno sedang mengakui bahwa ia menyukai Sinta? Bagaimana menurutmu?

Walaupun terdapat kalimat, Saya memang mengakui Sinta, tetapi bagian kalimat ini adalah anteseden. Marno tidak sedang membuat pengakuan. Anteseden tidak tentu terjadi. Ia hanya berusaha mengatakan bahwa masalah ia suka Sinta atau tidak bukanlah urusan teman-temannya.

Kalau saya memang menyukai Sinta , apa urusan kalian?
▲ Hanya anteseden saja

Pernahkah kamu terjebak dalam situasi semacam ini? Bagaimanakah perasaanmu?

Contoh lain

Walaupun kita sudah memahami bahwa anteseden tidak tentu terjadi, tetapi tampaknya kita akan cukup sering melakukan kesalahan semacam ini.

Andi

Kalau bisa kerja di rumah, di rumah saja untuk mengurangi efek dari wabah.

Joni (penjual bubur)

Mana bisa Bos! Situ mah enak kerja kantoran, kami ini sehari-hari baru bisa makan kalau dapat uang. Itu juga sukur-sukur kalau dapat.

Andi

.... (Kan saya bilang kalau bisa?)

Walaupun sah-sah saja Joni mengungkapkan keresahan akan hal yang ia alami, tetapi pembicaraan semacam ini sebenarnya tidak nyambung dan bukanlah pembicaraan yang baik. Dengan sedikit modifikasi, kita bisa membuat pembicaraan ini menjadi lebih baik.

Andi

Kalau bisa kerja di rumah, di rumah saja untuk mengurangi efek dari wabah.

Joni

Betul Bos. Tapi saya tidak bisa, karena saya harus bertahan hidup sehari-hari dengan berjualan di luar seperti ini.

Andi

Iya sih.

Berikutnya: Haruskah anteseden dan konsekuen berhubungan?

Ditulis oleh
Ari Prasetyo
Ditulis pada
Terakhir diupdate
Dipublikasikan
Frase kunci
logika implikasi