Pernyataan
Kita berpikir dan berbicara menggunakan kata-kata yang membentuk kalimat. Objek mendasar yang kita pelajari dalam pelajaran logika adalah kalimat. Tidak semua jenis kalimat kita pelajari. Hal yang akan kita pelajari adalah pernyataan dan kalimat terbuka.
- Pernyataan
- kalimat yang bisa benar atau salah, tetapi tidak sekaligus benar dan salah.
Hantu itu ada.
Kalimat di atas adalah contoh sebuah pernyataan. Benarkah hantu itu ada? Kalau memang ada, berarti kalimat itu benar. Kalau ternyata tidak ada, berarti kalimat itu salah.
Bagaimana jika kita tidak tahu? Ketidaktahuan kita tidak menjadikan kalimat itu tidak benar dan tidak salah.
Kebenaran ada di luar kita. Kalau kamu tidak tahu sesuatu, berarti masalahnya ada dalam diri kamu.
Yang bukan pernyataan
Untuk lebih memahami pernyataan, kamu perlu untuk dapat membandingkannya dengan yang bukan pernyataan. Tentunya kalimat seperti, Apakah tadi hujan?
dan, Tutup pintu itu!
pasti bukan pernyataan. (Saya asumsikan kamu tahu bahwa dua kalimat itu bukan pernyataan.)
Namun ada kalimat-kalimat yang mirip seperti pernyataan, tetapi bukan pernyataan.
Keinginannya sangat kuat.
Kalimat di atas tidak dapat digolongkan sebagai pernyataan. Kekuatan sebuah keinginan tidak dapat dengan jelas diukur. Akibatnya, mungkin sebagian orang setuju bahwa keinginannya sangat kuat. Sebagian lagi mungkin tidak setuju. Mana yang benar? Kuat atau tidak? Hal ini tidak dapat ditentukan.
Memperjelas non-pernyataan agar menjadi pernyataan
Kalimat-kalimat yang bukan pernyataan seperti contoh di atas memiliki masalah dengan definisi yang dikandungnya, membuatnya menjadi multi-tafsir sehingga tidak dapat ditentukan kebenarannya. Dalam sejumlah kasus, kita dapat mempertajam definisi kata-kata yang terdapat dalam kalimat-kalimat semacam itu agar kebenarannya dapat ditentukan.
Hidungnya mancung.
Kata mancung
di sini bermasalah. Mari kita coba memperjelas definisinya agar tidak multi tafsir:
Hidungnya mancung. (Mancung berarti jarak dari pangkal ke ujungnya lebih dari 3 cm.)
Nah, sekarang sudah ada patokan yang jelas. Dengan patokan ini, kamu dapat mengukur dan menentukan apakah jaraknya kurang, sama, atau lebih dari 3 cm.
Kalimat yang berbahaya
Ada kalimat yang kata-kata di dalamnya sudah sangat jelas sehingga tidak multi tafsir, tetapi tidak mungkin ditentukan kebenarannya. Kalimat seperti ini juga tidak bisa disebut pernyataan. Namun karena sangat mirip pernyataan, kita bisa menyebutnya sebagai pernyataan palsu/semu.
Biasanya kalimat ini mengandung self reference, yaitu kata atau konsep yang mengacu pada kalimat itu sendiri. Tidak semua kalimat yang mengandung self reference bukan pernyataan.
Cobalah memikirkan benar salahnya kalimat yang dikatakan Bomi berikut ini:
Aku sedang berbohong sekarang.
Proposisi
Pada hari Selasa, Andi mengatakan kalimat berikut, disusul oleh kedua temannya.
Lukaku sudah menutup kemarin.
Lukanya sudah menutup hari Senin.
Pada hari Senin luka Andi sudah menutup.
Andi, Budi, dan Cali mengatakan hal yang sama, bukan? Tetapi mereka mengungkapkannya dengan cara yang berbeda. Dikarenakan maksud ketiganya sama persis, kita harus mengerti maksud kalimat lebih dari cara pengungkapannya saja. Di sinilah perlunya konsep proposisi, yaitu hal yang dimaksudkan oleh kalimat.
Jadi, pernyataan dan proposisi adalah dua hal yang berbeda. Pernyataan bisa dibuat dengan berbagai susunan, tetapi tetap mengungkapkan proposisi yang sama. Walaupun demikian, dalam pelajaran ini kita tidak akan terlalu ketat dengan pembedaan ini. Istilah pernyataan dan proposisi akan sering dipertukarkan.
Uji pemahaman
- Berikan contoh pernyataan.
Berikutnya: Simbol pernyataan