Nilai kebenaran
Benar salahnya suatu pernyataan disebut sebagai nilai kebenaran.
- Nilai kebenaran
- Benar atau salahnya suatu pernyataan.
Dua macam kebenaran
Dalam Alkitab bahasa Indonesia, istilah kebenaran
dapat diterjemahkan menjadi dua kata dalam bahasa Inggris, yaitu truth dan righteousness. Arti keduanya berbeda.
Truth berbicara mengenai true atau false. Patokannya adalah sesuatu yang terjadi dalam dunia nyata atau tidak. Kalau memang terjadi, berarti benar. Kalau tidak terjadi, berarti salah.
Berbeda dengan righteousness. Righteousness berbicara mengenai right atau wrong. Patokannya adalah standar hukum yang disepakati, atau dipercayai sudah ada dari sono-nya untuk kebaikan hidup manusia.
Dalam bahasa Indonesia kata yang kita pakai untuk kedua macam kebenaran sama. Untuk membedakan dua hal ini, perhatikanlah dialog berikut.
Eh, aku baca di berita hari ini, Kasman membunuh orang. Benar nggak sih?
Kamu ini bagaimana! Orang membunuh kok masih ditanya benar atau tidak. Orang membunuh ya pasti salah!
Nah, dalam dialog tersebut Marni mempertanyakan kebenaran truth. Pertanyaannya adalah: Apakah berita tersebut sesuai dengan kenyataan? Jono salah paham, mengira bahwa Marni mempertanyakan kebenaran righteousness. Jono mengira bahwa pertanyaan Marni adalah: Apakah membunuh itu benar?
Dalam logika simbolik, kita membicarakan kebenaran truth, bukan righteousness.
Musuh kebenaran adalah kejahatan, bukan kesalahan
Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran (truth – aletheia) dengan kelaliman (unrighteous – adikia).
Roma 1:18-31
Dalam Roma 1:18 Paulus menjelaskan bahwa manusia tidak mau mempercayai kebenaran (truth) akan Allah, karena manusia memiliki hati yang ingin melakukan hal yang melawan kebenaran (righteousness).
Apakah kamu tidak mempercayai Allah? Mempercayai atau tidak, ini adalah hakmu pribadi. Namun ada pertanyaan yang sebaiknya kamu renungkan: Apakah saya tidak mau mempercayai Allah karena alasan yang berhubungan dengan fakta, ataukah saya tidak mau mempercayai Allah karena saya suka berbuat dosa dan tidak mau ada Allah yang menghakimi saya?
Kita mengetahui kebenaran suatu pernyataan dengan dua cara. Untuk memahami kedua cara tersebut, cobalah bandingkan dua dialog berikut.
Yon, kamu tahu tidak?
Apa?
Tahu tidak? Meri pacaran sama Bambang, lho.
O, begitu ya.
Bandingkan dengan dialog berikut ini.
Yon, kamu tahu tidak?
Apa?
Tau tidak? Kalau Meri pacaran sama Bambang, berarti Bambang itu pacarnya Meri.
Ya iya lah!
Apakah perbedaannya? Dalam dialog yang pertama, Iren sedang mengaitkan kalimatnya dengan kenyataan. Kalimat Iren benar jika kenyataannya sesuai, yaitu Meri benar-benar pacaran dengan Bambang. Kalimatnya akan salah jika kenyataannya tidak sesuai, yaitu Meri ternyata tidak pacaran dengan Bambang. Dalam hal ini, penentuan kebenaran kalimat Iren adalah menggunakan pendekatan a posteriori.
Berbeda dengan dialog yang kedua. Kalau Meri pacaran dengan Bambang, berarti Bambang adalah pacar Meri. Kalimat ini benar, tanpa kita harus menyelidiki terlebih dahulu apakah Meri pacaran dengan Bambang. Cukup berdasarkan kalimat dan definisi kata yang dipakai, kita dapat menentukan bahwa hal itu benar. Ini disebut sebagai pendekatan a priori. Matematika lebih mengutamakan a priori karena harus bersifat abstrak dan tidak dapat mengandalkan kenyataan eksternal.
Kebenaran bukan satu-satunya aspek
Ada banyak sekali pernyataan yang benar. Walaupun demikian, tidak semuanya bermanfaat untuk kita ketahui. Misalnya, kalimat Kucing adalah kucing,
sudah pasti benar. Namun kalimat tersebut tidak bernilai apa-apa bagi kita. Kita perlu membedakan antara hal-hal yang benar dan hal-hal yang bernilai.
Kebenaran (truth) adalah sesuatu yang penting. Namun terdapat aspek-aspek lain dalam hidup yang juga penting. Simaklah dialog antara Pak Cecep dengan pembantunya yang bernama Jenifer.
Jenifer, ini gaji kamu bulan ini.
Akhirnya. Memang sudah menjadi kewajiban tuan untuk memberikan gaji kepada saya.
Kurang ajar kamu. Nggak sopan.
Apakah Jenifer salah? Kalimat yang ia katakan 100% benar.
Memang sudah menjadi kewajiban tuan untuk memberikan gaji kepada saya.
– Jenifer
Kalau begitu, apakah Pak Cecep salah ketika beliau marah?
Kebenaran adalah sesuatu yang penting. Namun selain kebenaran, hidup memiliki kekayaan aspek yang sangat berlimpah. Menganggap hidup hanya mengenai kebenaran saja akan sangat mereduksi kelimpahan tersebut.
Dalam pembicaraan antara Pak Cecep dan Jenifer di atas, ada sesuatu yang harus diperhatikan oleh Jenifer. Ia perlu menghormati lawan bicara dengan tidak mengatakan hal yang tidak perlu.
Contoh
Bagaimana cara menentukan kebenaran kalimat-kalimat berikut?
- Di halaman belakang rumah Bomi ada kuntilanak.
- Menurut Belinda hantu itu ada.
- Sapi adalah hewan menyusui.
- Setiap batu bukanlah batu.
- Ada pohon jeruk yang berbuah mangga.
Dimulai dari kalimat pertama, "Di halaman belakang rumah Bomi ada kuntilanak," kalimat ini seharusnya dapat diketahui kebenarannya dengan cara memeriksanya, tetapi seringkali tidak dapat kita ketahui kebenarannya.
Kalimat 2 lebih mudah untuk diperiksa. Kita tinggal bertanya kepada Belinda: Apakah menurutmu hantu itu ada?
Kalimat 3 adalah pengetahuan umum. Kita dapat mencari tahu langsung dengan cara mengamati sapi, atau bisa juga dengan mencari informasinya melalui internet atau ensiklopedi.
Kalimat 4 bersifat a-priori. Kita dapat langsung mengetahui bahwa kalimat itu salah. Kita tidak perlu mengamati setiap batu di dunia, karena kalimat itu berkontradiksi dengan dirinya sendiri.
Kalimat 5 berbeda dengan kalimat 4. Pohon jeruk memang pohon yang berbuah jeruk, tetapi tidak dapat langsung disimpulkan bahwa pohon jeruk tidak mungkin berbuah mangga. Karena itu kebenaran untuk kalimat 5 adalah a-posteriori. Kita perlu menemukan pohon jeruk yang berbuah mangga agar dapat menilai kalimat itu benar.
Latihan
Tentukan nilai kebenaran kalimat-kalimat berikut, dan bagaimana cara mengetahuinya.
- Bulan adalah objek yang mengitari Bumi.
- Jika Bulan mengitari Bumi, berarti Bumi tidak dikitari oleh Bulan.
- Bulan berbentuk kotak.
- Bumi adalah Bumi.
- Kalau Bumi adik Bulan, berarti Bulan adalah kakak Bumi.
- Kalau Bulan lebih dulu ada dari Bumi, berarti Bumi ada lebih dulu dari Bulan.
- Bumi tidak berbentuk kotak, dan Bulan tidak berbentuk segitiga.
- Bumi pernah mentraktir Bulan makan siang.
- Bulan berasal dari pecahan Bumi.
- Di balik Bulan terdapat para Decepticons.
- Di suatu tempat di permukaan Bulan terdapat sebuah pecahan batu kecil membentuk kata BUMI.
Berikutnya: Simbol nilai kebenaran