Disclaimer
Setelah mempelajari pelajaran logika ini, gurumu mengharapkan bahwa kemampuan logikamu akan lebih baik. Tentunya kamupun berharap demikian.
Walaupun demikian, kenyataannya tidak akan sesederhana itu. Logika adalah hal yang paling mendasar dalam berpikir. Dalam berpikir sehari-hari, kita sudah terbiasa menggunakan cara yang salah. Ketika kamu mempelajari cara yang benar dalam pelajaran ini, maka akan terjadi konflik bawah sadar yang membuatmu menciptakan keterpisahan antara logika sehari-hari
dan logika pelajaran matematika
. Akibatnya, setelah selesai menempuh pelajaran ini, kamu mungkin akan kembali pada kebiasaan berpikir lamamu yang salah.
Mirna, di pelajaran logika matematika SMA kan sudah diajari kalau Motor di lajur kiri,
itu tidak berarti yang di kiri harus motor.
Hasan, ini bukan pelajaran matematika. Ini logika berlalu lintas. Jangan dicampur aduk. Logika matematika ya logika matematika. Berlalu lintas ya berlalu lintas. Gimana sih, kamu.
Kita tidak secara ketat menerapkan aturan logika dalam berpikir sehari-hari. Namun ini tidak berarti bahwa logika matematika dan logika berpikir sehari-hari berbeda. Justru logika kita sering salah, maka kita perlu melihat abstraksinya, yaitu logika matematika, untuk belajar berpikir secara ketat. Setelah itu, gunakan logika matematika untuk menilai cara berpikirmu dalam setiap situasi. Buang kebiasaan berpikir yang salah. Kemudian latih dirimu untuk berpikir dengan aturan yang benar.
Logika kita sehari-hari sering salah sehingga kita perlu belajar logika yang benar untuk memperbaikinya. Kamu akan memerlukan kesadaran bahwa logikamu sering salah, dan tekad untuk memperbaikinya.
Dalam latihan-latihan yang disajikan dalam buku ini, kamu akan menjumpai contoh-contoh kasus yang mungkin akan kamu jumpai juga di sekitarmu. Semoga ini dapat men-trigger kesadaranmu setiap kali kamu berpikir, berbicara, dan bertindak, terutama ketika kamu merasa benar dan orang lain salah.
Berikutnya: Pernyataan