Modus ponens (MP)
Aku mau pergi ke luar kota. Aku minta tolong rawat anjingku ya. Kalau belum jam makan, jangan diberi makan.
Sekarang jam 5. Sudah jam makan?
Belum. Jam makannya jam 7.
Oh, jadi sekarang jangan diberi makan.
Modus ponens, atau lengkapnya modus ponendo ponens, artinya “cara menyetujui dengan persetujuan”.
Penarikan kesimpulan yang terkandung dalam dialog di atas dapat diuraikan sebagai berikut.
Kalau sekarang belum jam makan, anjing Nyoman tidak boleh diberi makan.
Sekarang belum jam makan.
Anjing Nyoman tidak boleh diberi makan.
Nyoman mengatakan kalimat dengan implikasi, yang berarti terdiri dari anteseden dan konsekuen. Ternyata, antesedennya memang terjadi. Sinta boleh menyimpulkan bahwa konsekuennya juga memang terjadi. Karena penarikan kesimpulannya adalah menyetujui konsekuen setelah sebelumnya setuju dengan anteseden, maka cara ini disebut “menyetujui dengan persetujuan,” atau modus ponendo ponens, yang disingkat sebagai modus ponens.
Contoh lain:
Jika Bleki anjing normal, ia berkaki empat.
Bleki anjing normal.
Berarti, Bleki berkaki empat.
Diagram untuk modus ponens adalah sebagai berikut.
Tips mengingat: Setuju kiri, harus setuju kanan.u yang kiri, harus setuju yang kanan.
Validitas modus ponens
Validitas penarikan kesimpulan dengan modus ponens dapat dilihat melalui tabel kebenaran di bawah ini.
| P1 | P2 | P | K | |||
|---|---|---|---|---|---|---|
| S | S | B | S | S | S | B |
| S | B | B | S | S | B | B |
| B | S | S | B | S | S | B |
| B | B | B | B | B | B | B |
Berikutnya: Modus tollens (MT)