Modus ponens (MP)

Nyoman

Aku mau pergi ke luar kota. Aku minta tolong rawat anjingku ya. Kalau belum jam makan, jangan diberi makan.

Sinta

Sekarang jam 5. Sudah jam makan?

Nyoman

Belum. Jam makannya jam 7.

Sinta

Oh, jadi sekarang jangan diberi makan.

Modus ponens, atau lengkapnya modus ponendo ponens, artinya “cara menyetujui dengan persetujuan”.

Penarikan kesimpulan yang terkandung dalam dialog di atas dapat diuraikan sebagai berikut.

P1

Kalau sekarang belum jam makan, anjing Nyoman tidak boleh diberi makan.

P2

Sekarang belum jam makan.

K

Anjing Nyoman tidak boleh diberi makan.

Nyoman mengatakan kalimat dengan implikasi, yang berarti terdiri dari anteseden dan konsekuen. Ternyata, antesedennya memang terjadi. Sinta boleh menyimpulkan bahwa konsekuennya juga memang terjadi. Karena penarikan kesimpulannya adalah menyetujui konsekuen setelah sebelumnya setuju dengan anteseden, maka cara ini disebut “menyetujui dengan persetujuan,” atau modus ponendo ponens, yang disingkat sebagai modus ponens.

Contoh lain:

P1

Jika Bleki anjing normal, ia berkaki empat.

P2

Bleki anjing normal.

K

Berarti, Bleki berkaki empat.

Diagram untuk modus ponens adalah sebagai berikut.

02a-logika-matematika-inferensia-media-image6-png

Tips mengingat: Setuju kiri, harus setuju kanan.u yang kiri, harus setuju yang kanan.

Validitas modus ponens

Validitas penarikan kesimpulan dengan modus ponens dapat dilihat melalui tabel kebenaran di bawah ini.

P1
p \Rightarrow q
P2
p
K
q
P1P2PKP \Rightarrow K
pqp\Rightarrow qpP1\land P2q
SSBSSSB
SBBSSBB
BSSBSSB
BBBBBBB

Berikutnya: Modus tollens (MT)

Ditulis oleh
Ari Prasetyo
Ditulis pada
Terakhir diupdate
Dipublikasikan
Frase kunci
logika inferensia