Modus tollens (MT)
Jel, hari ini Jeslin masuk nggak?
Kamu ke kelasnya aja cek. Kalau dia masuk, tasnya pasti ditaruh di pojok kanan depan.
Aku baru dari kelasnya. Di pojok kanan depan nggak ada tas.
Ya berarti Jeslin nggak masuk.
Penarikan kesimpulan yang terkandung dalam dialog di atas adalah:
Kalau Jeslin masuk, maka tas Jeslin di pojok kanan depan.
Tas Jeslin tidak di pojok kanan depan.
Jeslin tidak masuk.
Perhatikan bahwa berbeda dengan modus ponens yang menyetujui anteseden,
penarikan kesimpulan ini ditarik berdasarkan penolakan terhadap
konsekuen, yaitu, Tas Jeslin di pojok kanan depan.
Karena
konsekuen ditolak, berarti anteseden juga harus ditolak.
Kesimpulannya, Jeslin tidak masuk.
Kita secara otomatis menolak anteseden ketika kita menolak konsekuen. Ini disebut sebagai modus tollendo tollens atau disingkat modus tollens.
Contoh lain:
Jika Bleki anjing normal, ia berkaki empat.
Bleki tidak berkaki empat.
Berarti, Bleki bukan anjing normal.
Diagram modus tollens:
- Tips mengingat
- Tolak kanan, tolak kiri.
Untuk menunjukkan modus tollens sah, kita dapat menurunkannya dari modus
ponens. Diagram modus ponens berlaku untuk
Karena
Berikutnya: Silogisme disjungtif (SD)